Perancangan Sistem Informasi Desa Terintegrasi Studi Kasus Desa Melung
DOI:
https://doi.org/10.55635/jic.v5i2.101Abstrak
Saat ini penerapan e-Government hanya sebatas pada pemerintah di tingkat kabupaten dan belum menjangkau pemerintah desa yang komprehensif. Di beberapa desa telah menerapkan system informasi khusus yang digunakan untuk menangani administrasi desa, namun demikian dalam melakukan pelayanan administrasi tetap masih konvensional. Kekurangan dari proses ini adalah jika surat yang diminta membutuhkan pengesahan resmi (kepala desa), sedangkan yang bersangkutan tidak ada di tempat maka pemohon akan kembali ke balai desa nanti, hal ini berarti ada waktu tunggu yang harus dialami oleh pemohon. Ini akan sangat membuang waktu, pemohon dan juga layanan hanya berlaku selama jam kantor saja dan juga para pemohon tidak bias memonitoring proses surat yang diajukan. Ini akan sangat membuang waktu pemohon dan juga karena pemberian layanan hanya berlaku selama jam kantor saja maka proses menjadi tidak efektif dan efisien. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan diatas adalah dengan membuat Prototype Sistem Monitoring Layanan Terintegrasi berbasis REST guna mengoptimalisasi penggunaan data-data yang ada di pemerintahan desa dan mengembangkan sistem monitoring layanan administrasi yang dapat terintegrasi dengan berbagai sistem lainnya seperti: Sistem administrasi desa, Sistem pembayaran PBB Pemda dan Sistem kependudukan Dindukcapil guna mendukung pengintegrasian sistem dalam mencapai e-government desa yang terpadu sehingga dapat mendukung akurasi dan percepatan pemberian layanan .Metode pengembangan sistem pada penelitian ini adalah menggunakan prototype
Referensi
Muzid, S. dan Latifah, N., “Pengembangan sistem layanan informasi desa (SILISA) terintegrasi berbasis SMS gateway,†in Prosiding SNATIF Ke – 2, 2015.
C. R. Sulistyowati, F., dan Dibyorin, “Partisipasi warga terhadap sistem informasi desa,†urnal Komun. ASPOKOM, vol. 2, no. 1, pp. 579–587, 2013.
T. . Gil-Garcıa, J.R, dan Pardo, “E-Government success factors: Mapping practical tools to theoretical foundations,†eovernment Inf. Q., pp. 0740–624X, 2005.
D. Anshori Aris W, moh., Indra Sensuse, “MOBILE COMPUTING MODEL TO IMPROVEE-GOVERNMENT SERVICE IN VILLAGE LEVEL,†IEESE Int. J. Sci. Technol., vol. 6, no. 2, pp. 6–14, 2017.
H. B. Hasibuan, Zainal A. Santoso, “Standarisasi Aplikasi E-Government untuk Instansi Pemerintah,†in Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ITB, 2005.
D. I. Alusi, Fahmi. Sensuse, “Penyusunan Strategi E-Government Berbasis Kerangka Kerja Pemeringkatan E-Government Indonesia (PEGI) di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional,†J. Inf. Syst., vol. 10, no. 1, 2014.
S. et al Harso Supangkat, “Framework Strategi Implementasi E-Government,†in Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Untuk Indonesia ITB, 2006.
M. et al El-Sayed, “No Title,†Int. J. Adv. Res. Comput. Sci. Technol., vol. 10, no. 3, 2013.
A. et al. Mosa, “Cloud Computing in E-Government: A Survey,†Int. J. Adv. Res. Comput. Sci. Technol., vol. 3, no. 2, 2015.
H. Kreger, Web-services Conceptual Architecture (WSCA 1.0). 2001.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak cipta dari artikel yang diterima akan diberikan kepada jurnal sebagai penerbit jurnal. Hak cipta yang dimaksud meliputi hak untuk menerbitkan artikel dalam berbagai bentuk (termasuk cetak ulang). Jurnal mempertahankan hak penerbitan atas artikel yang diterbitkan. Penulis diperbolehkan untuk menggunakan artikel mereka untuk tujuan hukum yang dianggap perlu tanpa izin tertulis dari jurnal dengan pengakuan publikasi awal jurnal ini.

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.



